Senin, 26 Juli 2010

Kabupaten Lahat dibagi menjadi lebih dari 19 kecamatan dengan kurang lebih 527 kelurahan/desa (14 kelurahan, 509 desa definitif, 4 desa persiapan).
  1. Jarai
  2. Kikim Barat
  3. Kikim Selatan
  4. Kikim Tengah
  5. Kikim Timur
  6. Kota Agung
  7. Lahat
  8. Merapi
  9. Mulak Ulu
  10. Pajar Bulan
  11. Pasemah Air Keruh
  12. Pendopo
  13. Pulau Pinang
  14. Talang Padang
  15. Tanjung Sakti
  16. Ulu Musi
  17. jAKARTA (Bisnis.com): PT Bukit Asam (Persero), Tbk meyakini pembangunan proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Banjarsari berkapasitas 2x100 megawatt di Kabupaten Lahat, Sumatra Selatan yang selama ini tertunda, akan segera terealisasi. Pasalnya, PTBA bersama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) sebagai pembeli listrik (off taker) sudah menyepakati harga jual listrik (power purchase agreement/PPA) pembangkit yang diperkirakan membutuhkan investasi hampir US$200 juta. Sekretaris Perusahaan PTBA Achmad Sudarto mengungkapkan rencana pembangunan pembangkit listrik swasta (independent power producer/IPP) tersebut memang sempat terhambat akibat belum adanya kesepakatan harga beli listrik oleh PLN.

    “Produksi listrik pembangkit itu kan untuk masyarakat setempat, makanya harus dijual kepada PLN. Sekarang PPA-nya sudah disepakati, jadi bisa segera dibangun,” kata dia, baru-baru ini di Tanjung Enim.

    Hanya saja, dia enggan menyebutkan besaran harga jual kepada listrik yang disepakati bersama perusahaan listrik pelat merah itu. Dia menjelaskan pembangkit listrik berbahan batu bara itu akan dikerjakan oleh perusahaan konsorsium PT Bukit Pembangkit Inivative, yang terdiri dari PTBA, PT Pembangkit Jawa Bali, dan perusahaan swasta nasional PT Navigat Innovative Indonesia.
    Menurut dia, perusahaan konsorsium tersebut telah menyiapkan segala sesuatu terkait pembangunan, termasuk penyediaan lahan dan kesiapan batu bara sebagai bahan bakar pembangkit, dan infrastruktur lainnya. PTBA, kata dia, akan memasok kebutuhan batu bara PLTU Banjarsari sekitar 1,5 juta ton per tahunnya.

    “Dulu itu kan hanya terkendala PPA-nya saja. Kalau tahun lalu PPA-nya disepakati, pasti sudah dibangun. Tetapi sekarang PPA sudah final, tinggal signing dan administrasi saja.”
    Terkait soal dana, Sudarto mengatakan perseroan itu telah menganggarkan sekitar 60% dana dari total estimasi investasi sekitar US$200 juta. Sementara sisanya 40% akan dipenuhi oleh PT Pembangkit Jawa Bali dan PT Navigat Innovative Indonesia.

    Direktur Utama PLN Dahlan Iskan membenarkan adanya kesepakatan harga jual listrik dari PLTU Lahat yang akan dibangun oleh PTBA tersebut. “Memang akhirnya kita sudah sepakat PPA-nya, tetapi saya tidak ingat berapa harga listriknya. Yang jelas mereka [PTBA] sudah bisa membangun,” tutur Dahlan. Untuk diketahui, pembangunan PLTU Banjarsari yang sudah direncanakan sejak 2006 itu terkendala karena tidak adanya kesepakatan harga beli listrik oleh PLN.(msb)
    Hak Cipta © 2010 Pemerintah Kabup

Tidak ada komentar:

Posting Komentar